Senin, 13 Agustus 2012


PEMANFAATAN ENERGI MURNI GELOMBANG TUBUH
UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA PENYEMBUHAN


Pada dasarnya setiap diri manusia memiliki energi gelombang yang menyungkupi tubuh dengan vibrasi rendah dan menjadi proteksi dari getaran luar yang menganggu.energi ini selalu mengitari diri dan berpengaruh terhadap semua aktivitas dan pola pikir kita,menjadi ion perlindungan diri yang bereaksi apabila ada aksi yang datang.aksi yang datang bersifat mengganggu salah satunya adalah penyakit yang menembus sistem pertahanan diri,dimana energi perlindungan ini berubah menjadi imun dalam pertahanan sistem tubuh.

Untuk kalangan tertentu energi ini bisa di olah, dipertebaldan di perkuat getaran untuk berbgai keperluan sehingga menjadi apa yang di namakan dengan Tenaga Dalam yang bisa bisa dikembangkan untuk berbagai keperluan dan kebutuhan baik itu Bela diri,pengobatan, ataupun Tenaga dalam metafisika dan berbagai keperluan magi lainnya dengan cara menyerap energi alam lalu menggabungkan dengan energi potensi diri yang kemudian di himpun dan disimpan di dalam tubuh sehingga menjadi sebuah tenaga cadangan, bagi para praktisi yang telah mahir melatih energinya baik itu berbagai aliran, akan mampu mngendalikan dan menyalurkannya baik itu melalui Telapak tangan, mata, konsentrasi, affirmasi dlsb. Untuk  kali ini yang akan di bahas hanya sebatas pemanfaatan energi diri gelombang tubuh dengan vibrasi rendah yang dimiliki oleh setiap orang sebagai pertolongn pertama.

Untuk mereka yang tidak pernah mengenal dan bersentuhan dengan hal hal ini mngkin tidak menyadari bahwa tanpa sadar mereka mnggunakan kemampuan2 tertentu tanpa disadari, yang juga membangkitkan tenaga dalam mereka secara spontan walaw itu hanya sesaat.dan untuk menjadikannya menjadi Tenaga cadangan harus ada Pembangkitan Khusus dari orang yang telah menekuni hal tersebut. Pada dasarnya setiap kita bernafas juga menghimpun energi yang kemudian menjadi panas tubuh tetapi karena tidak di olah maka getarannya lemah,.dan kita akan coba manfaatkan getran yang sedikit itu untuk membantu meringankn sebagian penyakit yang menyerang diri ataupun anak dan keluarga kita.

Pertama anda harus bisa menyadari energi energi yang ada di sekitar diri anda dan melatihnya dalam kepekaan,..cobalh anda bersikap relaxasi (pikiran jngn mlamun) dan berkonsentrasi trhadap hal hal kecil yang anda rasakan disekitar diri anda,..rasakan getaran getarn yang ada di sekelilung anda,..dan itu sangat halus skali,jk anda bs brkonsntrasi dalam rileksasi maka permukaan kulit anda  akn mersakn getran2 halus yang mnyelingkupi sluruh tubuh anda dan biasanya akan lebih peka teras pada bagian telapak tangan,.lengan,pipi,ubun2..itu pergerakn energi yang ada di sekitar anda yang bersentuhan dengan energi tubuh anda..anda tidak akan bisa memanfaatkannya menjadi Tenaga dalam,.karna kita tidak mngarah kesitu. anda tidak bisa mngontrolny,tetapi hanya bisa mngarahkannya sedkit  ke hal2 yang anda perlukan melalui telapk tangan. Setelah anda bisa merasakn dengan jelas energi yang ada di sekita tubuh anda maka secara otomatis kepekaan telapak tangan anda menjadi sensitiv dalam merasakan getaran halus tersebut, dan jika tubuh anda benar-benar peka maka disekitar lengan anda akan meremang terasa sepeerti ratusan semut kecil yg menjalari lengan anda..dan untuk pengobatan maka tempelkan lah telapak tangan anda kebagian tubuh yang sakit. Atau jika anak anda panas maka bisa anda gunakan getaran halus trsebut untuk meringankannya sakit anak anda.cara nya tempelkan telapak tangan anda tersebut kebagian wajah dan dada anak anda..energi trsebut tidak akan mnjadi panas,tetapi mnjadi sejuk karna mnyesuaikan dengan keinginan dari pikiran anda.Kuncinya anda tetap Rilex dan mnjaga pikiran untuk tetap sadar..

Sekian terima kasih semoga bermanfaat.

WASSALAM

CITRA HARMAN

Senin, 08 Agustus 2011

PENGEMBANGAN TDM DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI DIRI UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN

Manusia diciptakan dengan dilengkapi akal budi dan daya cipta  sebagai bentuk  kesempurnaan dari mahkluk lainnya supaya kita bisa bersyukur dengan apa yang telah ada. Sebagai wujud syukur kita, dapat memperhatikan diri dan alam sekitar.

Didalam diri dan alam sekitar telah dilengkapi dengan segala potensi yang tersembunyi  agar  manusia bisa mengelola dengan memanfaatkan potensi diri sebagai rahmat untuk berbagai keperluan. Salah satu potensi diri yang telah diberikan kepada manusia adalah daya cipta dan prana yang terdapat di alam dan juga bersemayam di dalam diri dimana prana ini masih tertidur/belum aktif dengan membentuk energi hidup yang masih bebas dan diikat dengan tali nafas.

Daya cipta merupakan suatu Rahmat yang diberikan kepada manusia untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi kebutuhannya dengan keinginan/kehendak yang menjadi sir dan niat untuk terwujud,dimana niat yang tergerak dari jiwa akan membangkitkan kehendak dan kemauan yang belum tergambar, dengan daya cipta semuanya akan tampil tanpa wujud dan memerlukan suatu perantara untuk mewujudkan menjadi kenyataan dengan berbagai bentuk macam ikhtiar, dan ikhtiar yang akan dibahas adalah dalam bentuk prana sebagai energi insani.

Pernahkah kita berpikir jika kita akan melakukan sesuatu apa yang akan kita lakukan terlebih dahulu??Apakah kita langsung bertindak?? tentunya kita akan mengumpulkan niat/kehendak kita didalam ruang daya cipta dan tersusun dalam pola pikir setelah itu barulah kita bertindak, jika yang kita lakukan itu sesuatu yang berat tentu kita akan berpikir dan mnuyusun perencanaan dalam daya cipta (terlihat seperti orang berpikir) setelah kehendak/niat kita terkumpul barulah kita bertindak, sebenarnya daya cipta dan kehendak itu hampir bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain, dimana dengan daya cipta bisa membangkitkan kehendak, atau sebaliknya dengan kehendak bisa mempengaruhi daya cipta tergantung dari mana mereka memulainya, itulah sekilas pranan daya cipta dan kehendak yang akan saya beberkan nantinya.

Penggunaan daya cipta dan kehendak ini setiap orang mempunyai cara nya masing-masing tergantung yang meyakini,.ada mereka yang menggunkan affirmasi, ada yang cukup memikirkan saja niat dan tujuannya, ada yang dengan pembayang dengan imajinasi, ada yang dengan mengulang kata2 dll selama bisa menggregetkan visualisasi bathinnya maka tidak menjadi masalah.

Prana merupakan suatu energi hidup yang ada di alam dan di dalam diri kita sebagai bentuk potensi yang masih bebas dan belum maksimal digunakan sepenuhnya, prana  di alam bisa diserap oleh diri menjadi energi yang aktif dan reaktif terhadap bebagai gangguan luar yang datang, banyak para praktisi berbagai energi dan aliran memanfaatkan prana ini untuk beragai macam keperluan sesuai kebutuhannya baik dengan mengaktifkan potensi dari dalam diri ataupun menyerap prana dari alam semesta, berbagai metode yang sering digunakan adalah dengan menggunakan olah nafas yang akan menjadi tenaga cadangan dalam diri (ada dalam tulisan saya yang terdahulu) dan banyak versi atau aliran baik insaniah atau bathiniah tergantung yang menggeluti dan semuanya bisa berkaitan karena dasarnya tetap membutuhkan energi.

Didalam pergerakannya prana bisa dikontrol oleh pikiran menjadi TDM dan bisa digunakan sesuai dengan kebutuhannya tergantung niat nya karena prana yang merupakan energi insani bisa tembus ruang dan waktu jika dikontrol oleh pikiran, dan banyak praktisi yang bisa melakukan  jarak jauh, kenapa bisa begitu???sebenarnya prana bisa tembus ruang,.untuk membuktikannya cobalah anda pancarkan prana anda  melalui telapak tangan yang berhadapan tetapi dibatasi oleh sesuatu terserah itu apa, maka bagi anda yang peka dengan prana akan tetap merasakan benturannya wlawpun terhalang sesuatu, dan kenapa bisa menembus jarak dan waktu??hal ini membutuhkan saran penghantar yaitu daya cipta dan kehendak yang telah di jelaskan tadi.

Pikiran manusia bisa sampai pada suatu tempat yang jauh hanya dalam hitungan detik, maka sering kita dengar badannya disini tapi pikirannya disana. Maka dengan kehendak dan daya cipta  bisa membawa prana tersebut menembus ruang dan waktu sehingga pemanfaatan prana tersebut bisa menjadi TDM  tetapi semua itu ikhtiar kita sebagai manusia, maka tidak jarang aplikasi TDM bisa berhasil dan bisa gagal karena manusia hanya bisa ber Doa dan berusaha.

 Salah satu contoh pembuatan siker dengan TDM
1. Berdoa sesuai tujuannya.

2. Niatkan (tergantung cara masing2) untuk apa siker tersebut, apakah berupa struman, tolakan, dll yang akan mempengaruhi niat negatif

3. pancarkan TDM anda ke objek sasaran terserah mau membentuk bola lingkaran dengan pegerakan tangan anda, atau hanya memancarkan saja tanpa pergerakan tangan, dan begitu anda niatkan siker membentuk bola lingkaran maka secra otomatis akan membentuk lingkaran sesuai dengan apa yang anda pikirkan,..hmm Mudahkan,.!!!!!

Wassalam
Oleh
CITRA HARMAN
 




Rabu, 26 Januari 2011

Tasawuf

Tasawuf

Kumpulan Artikel dari Diskusi Mailing List Tasawuf
paramartha@makelist.com

Imam Al Ghazaly dalam bukunya yang berjudul Minhajul Abidin, mengatakan, bahwa Ilmu yang fardlu ain dituntut oleh seorang muslim adalah mencakup
3 hal, yaitu :

1. Ilmu Tauhid
2. Ilmu Syariat
3. Ilmu Sir (Ilmu tentang hati)

Dan tidaklah ilmu-ilmu itu semua dituntut untuk tujuan berargumentasi atau memberikan keyakinan kepada orang lain baik yang beragama Islam maupun bukan.
Tetapi ilmu tersebut fardlu ain untuk dituntut, yang berhubungan dengan untuk perubahan diri.

Ilmu Tauhid dan syariat, dikalangan ummat Islam sekarang ini demikian popular untuk dipelajari. Namun jarang sekali orang yang  mempelajari dan mengerti mengenai Ilmu Sir (Ilmu tentang hati).
Lantas mungkin kita akan bertanya, untuk apakah belajar Ilmu tentang hati, atau macam manakah ilmu tentang hati tsb?

Rasulullah SAW pernah bersabda :
"Dalam diri manusia ada segumpal darah. Yang apabila shalih (tidak rusak), maka akan shalih seluruhnya, tetapi apabila buruk maka akan buruk pula seluruhnya, itulah hati".
Bahkan di hadits lain, Rasulullah SAW mengatakan : " Sesungguhnya sebuah amal itu bergantung dari niatnya".

Sungguh, hal-hal ibadah syariat yang kita laksanakan sepanjang hari akan tidak mempunyai nilai, bila tidak disertai niat yang shalih...
Dan letak niat itu adalah di HATI.

Demikian besar fungsi hati, sehingga wajar saja bila Imam Al Ghazaly mengkatagorikan Ilmu ini menjadi ilmu yang fardlu ain untuk dituntut.
Dikajian tasawuf, pembahasan tentang hati merupakan agenda utama. Hal ini sesungguhnya untuk penyelarasan dari Ilmu Tauhid dan Syariat, yang sebelumnya (oleh kebanyakan orang) telah dipelajari.

Dalam sebuah kata-kata hikmah (bagi sebagian ulama ini dikatakan sebagai hadits dari Rasulullah SAW) bahwa : "Man 'Arofa Nafsahu faqod 'Arofa Rabbahu". "Barangsiapa mengenal dirinya (nafsahu) maka ia akan mengenal Tuhannya".
Sementara Ali. R.A mengatakan bahwa : "Awwaluddina Ma'rifatullah". "Awalnya beragama adalah mengenal Allah".
Sehingga dapat dilihat hubungannya, bahwa Mengenal diri (An-Nafs) merupakan awal dari seorang beragama dengan haq.

---------
HATI
---------
Diri manusia dapat dilihat secara indrawi dengan perilaku dan perangai seseorang. Dan seorang berperilaku, seorang berperangai, merupakan cerminan dari HATI-nya.
Sehingga untuk mengenal diri kita, kita harus memulainya dengan mengenal Hati kita sendiri.
Hati itu terdapat 2 jenis :

1. Hati Jasmaniyah
Hati jenis ini bentuknya seperti buah shaunaubar. Hewan memilikinya, bahkan orang yang telah matipun memilikinya.

2. Hati Ruhaniyyah
Hati jenis inilah yang merasa, mengerti, dan mengetahui. Disebut pula hati latifah (yang halus) atau hati robbaniyyah.
Dalam kajian kita, yang dituju dengan kata HATI atau Qalb adalah hati jenis 2, hati Ruhaniyyah.

Karena Hati inilah yang merupakan tempatnya Iman :
"... Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu ..." (QS. 49:7)
"...karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, ...". (QS. 49:14)
"...Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka ..." (QS. 58:22)
Bahkan lebih dari itu, dalam sebuah hadits Qudsi dikatakan :
"...Tidak akan cukup untuk-Ku bumi dan langit-Ku tetapi yang cukup bagi-Ku hanyalah hati (qalb) hamba-Ku yang mukmin".
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan : Apakah sebenarnya Iman (mukmin) itu ?
Bahasan tentang Iman (mukmin) akan dibahas lebih lanjut dalam Subject NUR IMAN.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maka dengan hatilah, seseorang dapat merasakan iman. Dengan hatilah seorang hamba dapat mengenal Rabb-nya.
Sebelum kita beranjak jauh tentang hati, ada beberapa hal yang nantinya bersangkut paut dengan hati dan perlu kita jelaskan terlebih dahulu.
Kebanyakan orang hanya mengerti bahwa manusia itu hanya terdiri jasad dan ruh. Mereka tidak mengerti bahwa sesungguhnya manusia terdiri dari tiga unsur, yaitu : jasad, jiwa dan ruh.

Banyak orang yang tidak mengerti tentang Jiwa ini. Bahkan dalam bukunya Al Ihya Ulumuddin Bab Ajaibul Qulub, Imam Al Ghazaly mengatakan, "bahkan ulama -ulama yang masyhur sekarang ini (zaman Imam Al Ghazaly : red) banyak yang tidak mengerti hal ini". Itu pada zaman Imam Al Ghazaly. Berapa ratus tahun yang lalu. Apatah lagi sekarang?
Kebanyakan orang rancu pengertiannya antara Jiwa dengan Ruh. Padahal jelas-jelas dalam Al Qur'an, Allah membedakan penggunaan kata Ar-Ruh (Ruh) dengan An-Nafs (Jiwa).

-----------
JASAD
-----------
Jasad adalah anggota tubuh dari manusia. Seperti : tangan, kaki, mata, mulut, hidung, telinga, dan lain-lainnya. Bentuk dan keberadaannya dapat diindera oleh manusia. Hewanpun dapat menginderanya.
Dari jasad inilah, timbulnya kecenderungan dan keinginan yang disebut SYAHWAT. Seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an :
"Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada syahwat, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik". (QS Ali Imran : 14)

-----------------------
JIWA (An Nafs)
-----------------------
An-Nafs dalam kebanyakan terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, diartikan dengan Jiwa atau diri. Padahal sesungguhnya An-Nafs ini menunjuk kepada dua maksud, yaitu : hawa nafsu dan hakikat dari manusia itu sendiri (diri manusia).

1. Hawa Nafsu
Nafsu yang mengarah kepada sifat-sifat tercela pada manusia. Yang akan menyesatkan dan menjauh dari Allah. Inilah yang oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Al Baihaqi dari Ibnu Abbas :
"Musuhmu yang terbesar adalah nafsumu yang berada diantara kedua lambungmu".
"Dan aku tidaklah membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu suka menyuruh kepada yang buruk". (QS Yusuf : 53)
"... dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah...". (QS Shaad : 26)

2. Diri Manusia
Diri manusia ini apabila tenang, jauh dari goncangan disebabkan pengaruh hawa nafsu dan syahwat, dinamakan Nafsu Muthmainnah.
"Hai jiwa yang tenang (nafsu muthmainnah), kembalilah kepada Tuhanmu, merasa senang (kepada Tuhan) dan (Tuhan) merasa senang kepadanya". (QS Al Fajr : 27-28)
Namun diri manusia yang  tidak sempurna ketenangannya, yang mencela ketika teledor dari menyembah Tuhan, disebut Nafsu Lawwamah.
"Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat mencela kejahatan (Nafsu Lawwamah)". (QS Al Qiyamah : 2)

---------------------
RUH (Ar Ruh)
---------------------
Perkataan Ruh, mempunyai dua arah. Sebagai nyawa dan sebagai suatu yang halus dari manusia.

1. Nyawa
Pemberi nyawa bagi tubuh. Ibarat sebuah lampu yang menerangi ruangan. Ruh adalah lampu, ruangan adalah tubuh. Mana yang terkena cahaya lampu akan terlihat. Mana yang terkena ruh akan hidup.

2. Yang Halus dari Manusia
Sesuatu yang merasa, mengerti dan mengetahui. Hal ini yang berhubungan dengan hati yang halus atau hati ruhaniyah.
Dalam Al Qur'an, Allah SWT menggunakan kata Ruh dengan kata Ruhul Amin, Ruhul Awwal, dan Ruhul Qudus.
Adapun maksud-maksud dari kata tersebut merujuk kepada keterangan yang berbeda-beda yaitu :
1. Ruhul Amin
Yang dimaksud dengan ini adalah malaikat Jibril.
"Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin". (QS Asy-Syu'araa' : 192-193)

2. Ruhul Awwal
Yang dimaksud dengan ini adalah nyawa atau sukma manusia.

3. Ruhul Qudus
Yang dimaksudkan dengan ini bukanlah malaikat Jibril, tetapi ruh yang datang dari Allah, yang menguatkan, menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.
Katakanlah : "Ruhul Qudus menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan hati orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta khabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS An Nahl : 102)
"... dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran kepada Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus... ". (QS Al Baqarah :87)
"...Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan ruh yang datang dari pada-Nya...". (QS Al Mujadillah : 22)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan : Bahasan Mengenai Ruhul Qudus akan dibahas lebih jauh dalam Subject RUHUL QUDUS
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah kita mengetahui definisi-definisi atau penjelasan mengenai jasad, jiwa, dan ruh mungkin kita akan bertanya, lalu apa manfaatnya?

-------------------------
TENTARA HATI
-------------------------
Hati itu bagi seorang manusia, bagaikan raja dengan tentara-tentara berupa tentara zahir dan tentara bathin.
Ketika seorang berada dalam ancaman bahaya, maka orang tersebut untuk menolak atau melawan bahaya, memerlukan dua tentara tsb.

Tentara batin : yaitu marah untuk melawan ancaman bahaya, tentara Zahir : yaitu tangan dan kaki untuk mengeluarkan langkah-langkah perlawanan.
Demikian pula ketika seorang akan makan. Ia memerlukan dua tentara tsb.

Tentara batin : Syahwat untuk makan, tentara zahir : tangan dan kaki untuk mengambil makanan.
Seorang sedang lapar bagaimanapun, bila hatinya mendiamkan syahwat (keinginan jasad) untuk makan dan tidak memerintahkan tangan dan kaki untuk mengambil makan, maka ia tidak akan melakukan pekerjaan makan.
Untuk itulah dikatakan HATI adalah Raja, bagi seluruh tubuh dan diri manusia.
Sehingga perna penting Raja untuk mengarahkan kemana tubuh dan diri berjalan, sangat menentukan sekali.
------------------------------------------------
HATI DI TIGA PERSIMPANGAN
------------------------------------------------
Sesungguhnya Hati yang merupakan Raja ini, berada pada 3 persimpangan. seperti gambar dibawah ini :
                                 Ruhul Qudus
                                         /
                                       /
                       Nafsu Muthmainnah
                                   /
                                 /
    Syahwat  ---- HATI
                                 \
                                   \
                            Hawa Nafsu

Hati berada dalam pengaruh Jasad (Syahwat), Hawa Nafsu, dan Nafsu Muthmainnah.
Seorang manusia, yang membiarkan hatinya berada dalam dominasi Syahwat dan Hawa Nafsunya, maka akan menjadi orang yang tersesat. Yang lambat laun bisa tergelincir menjadi orang yang dimurkai Allah.

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran (QS. 45:23)"

Hawa Nafsu itu melingkupi segala aspek.  Tidak diperbolehkan kita mengikuti hawa nafsu, dalam BERAGAMA sekalipun.

Banyak para aktivis dakwah, demikian bersemangatnya dalam berdakwah kadang kala terlena, tidak menyadari kalau dalam mengatur strategi dakwah, telah ditunggangi oleh Hawa Nafsunya.

Banyak pula para alim-ulama, yang demikian bangga terhadap ilmu yang dipelajarinya, sehingga merasa pendapatnya adalah pendapat yang paling benar, dan selainnya (selain golongannya) adalah pendapat yang salah.

Tidak disadari bahwa Hawa Nafsu telah merasuk dalam kemurnian beragamanya.
Dan kalaulah kita dapat keluar dari dominasi Hawa Nafsu dan Syahwat ini, maka Allah menjanjikan :
Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka : "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka). (QS. 4:66)

Apakah dalam ayat diatas, maksud bunuh diri adalah mengambil pisau lalu menghujamkannya ke perut? Atau mengambil racun lalu meminumnya?

Bukan !
Inilah kesalahan yang dapat terjadi bila kita tidak mengetahui arti yang sesungguhnya dari kata An-Nafs tersebut.

Dalam ayat ini dalam Arabnya dipergunkan kata Anfus (Jamak dari An-Nafs).
Bila Al Qur'an menggunakan An-Nafs dalam bentuk jamak, ini sesungguhnya merefer kepada Jiwa-jiwa yang banyak. Yaitu Hawa Nafsu. Karena bentuk Hawa Nafsu itu banyak. Seperti marah, sombong, ria, ujub, ingin dihormati, dsb.

Namun bila An-Nafs ini dalam bentuk tunggal, maka sesungguhnya ia merefer kepada Jiwa yang tunggal yaitu Nafsu Muthmainnah. Karena memang Nafsu Muthmainnah ini tunggal. Dan ini merupakan Hakikat diri manusia.

Jadi, bunuhlah dirimu dalam ayat ini, sesungguhnya mempunyai maksud : Keluar dari Dominasi Hawa Nafsu.
Keluar dari kampungmu dalam ayat ini, sesungguhnya mempunyai maksud : keluar dari kampung si Jiwa, yaitu Jasad. Atau keluar dari dominasi Syahwat.
Sehingga, bila seorang dapat keluar dari dominasi Hawa Nafsu dan Syahwatnya, sesungguhnya Allah akan menguatkan iman mereka.
Namun... Sangat sedikit sekali yang mau melaksanakan ini.
Hawa Nafsu dan Syahwat ini bukan dibunuh dan dihilangkan. Tetapi dikontrol oleh Nafsu Muthmainnah.
Ada saatnya hawa nafsu dan syahwat dikeluarkan, dan saat lain kembali dikekang.
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. (QS. 79:40) maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS. 79:41)"

Kesalahpahaman pengartian An-Nafs juga berimplikasi kepada penafsiran yang kadang kala kurang tepat pada ayat-ayat seperti dibawah :
"... Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. ... (QS. 4:95)"
Banyak orang sering langsung mengarah kepada ayat-ayat sejenis diatas, berjihad dengan harta dan Jiwa (An-Nafs) adalah merupakan perang fisik.

Apakah memang demikian? Apakah Islam harus selalu perang sementara Islam adalah sebuah agama yang damai?
Memang betul, dalam kondisi yang mewajibkan kita berperang ayat ini merupakan perintah pula untuk berperang, namun dalam kondisi damai ada yang lebih berat dibandingkan dengan perang fisik, yaitu berjihad melawan syahwat dan hawa nafsu.

Setelah melakukan perang dan akan memasuki bulan Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabat :
"Kita kembali dari jihad kecil kepada perjuangan besar".
(Hadits riwayat Al Baihaqy dan Jabir, dalam hadits ini ada sanad yang lemah).
Terlepas dari ke-dhoifan hadits diatas logikanya seperti ini :  Seorang manusia yang telah dapat melepaskan hatinya dari takut kehilangan harta, keluarga, jabatan, dsb, hanya seorang yang telah mampu melawan syahwat dan hawa nafsunya.

Kalaulah kita temukan orang yang seperti ini, niscaya dia tidak takut lagi mati. Niscaya dia tidak akan pernah mengelak dari perintah untuk berperang, bila kondisinya mewajibkannya untuk berperang.

Tetapi orang yang hatinya masih takut kehilangan harta, pekerjaan, keluarga, jabatan, dsb. ia akan takut mati. Peperangan adalah sebuah hal yang sangat berat baginya.
Artinya, dalam logika sederhana tersebut, akan tergambar, kalaupun hadits tsb dhoif dari sanadnya, namun secara ilmiah hal itu dapat dibenarkan dan secara mathan, tidak ada ayat Al Qur'an yang bertentangan dengannya. 

ini menunjukkan, bahwa tasawuf  yang bagi sebagian orang diidentikkan sebagai pola pendekatan Islam yang mengabaikan perintah untuk berperang adalah kurang tepat.

Berperang adalah suatu kewajiban apabila kondisinya mewajibkan untuk melakukannya. Namun bila masa damai bukan lantas mencari-cari supaya ada perang! Tetapi melakukan jihad yang lebih berat, yaitu melawan Hawa Nafsu dan Syahwat.

Dan Allah menjanjikan bagi mereka yang mampu melawan Hawa Nafsu dan Syahwatnya ini dengan menguatkan iman dan surga sebagai tempat tinggalnya.
Semoga kita termasuk kedalam golongan orang yang dikuatkan Allah untuk melawan dominasi syahwat dan hawa nafsu yang ada dalam diri kita.

--------------------------------------
NAFSU MUTHMAINNAH
--------------------------------------
Seorang yang hatinya telah didominasi oleh Nafsu Muthmainnah, bukan lagi oleh syahwat atau hawa nafsu, maka Nafsu Muthmainnah menjadi Imam bagi seluruh tubuh dan dirinya.
Dan seperti dikatakan dalam penjelasan sebelumnya, sesungguhnya Nafsu Muthmainnah inilah yang disebut Jati Diri manusia itu. Hakikat dari manusia itu.

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa (An-Nafs)  mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu". Mereka menjawab:"Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:"Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (QS. 7:172)

Siapakah yang berjanji dalam ayat diatas ? Apakah kita pernah merasa berjanji?
Yang berjanji seperti disebutkan di ayat diatas, bukanlah ruh. Tetapi Jiwa yang tunggal, Nafsu Muthmainnah.

Namun kemana Nafsu Muthmainnah kita sekarang?
Sejak kita dilahirkan ke bumi, berapa puluh tahun yang lalu, sudah berapa banyak kita membiarkan hati kita di dominasi Syahwat dan Hawa Nafsu?
Pada dasarnya, Jiwa (Nafsu Muthmainnah) kita ini seperti juga jasad. Jasad membutuhkan makan, demikian pula dengan Jiwa.

Jasad membutuhkan makanan berupa : karbohidrat, vitamin, mineral, protein,
dsb. Jiwa juga membutuhkan makanan, seperti : shalat, dzikir, puasa, dsb.
Dalam sehari orang pada umumnya jasadnya membutuhkan makan 3 kali, dengan kadar karbohidrat, vitamin, mineral, protein tertentu. Apabila ini tidak terpenuhi maka akan sakit, bahkan mati, demikian pula jiwa.

Dalam sehari Allah telah menetukan makanan minimalnya :
==========================================
MAKANAN              JUMLAH             KADAR (misal)
==========================================
Subuh                         2 Rakaat                     200
Dzuhur                      4 Rakaat                     400
Ashar                          4 Rakaat                     400
Maghrib                     3 Rakaat                     300
Isya                             4 Rakaat                     400
------------------------------------------------------------------------------------
Total                           17 Rakaat                   1700
==========================================
Dalam sehari Allah mempersyaratkan minimal 1700 nilai (misal untuk memudahkan deskripsi) bagi jiwa kita.
Namun ketika subuh kita sholat sambil mengantuk, mungkin nilainya hanya 50.
Dzuhur selagi masih banyak perkerjaan, nilainya mungkin 20. Ashar Sudah hampir pulang bekerja, nilainya mungkin 40. Maghrib sudah sampai rumah tapi masih capek, mungkin nilainya 60. Isya bisa konsentrasi dengan baik mungkin nilainya 400.
Namun dalm sehari itu total yang dikonsumsikan oleh Jiwa hanya 570. Jauh dari nilai minimal 1700. Dan selama puluhan tahun hidup tahun ini, sepanjang hari kita kurang dalam memberikan konsumsi pada Jiwa.

Apa yang terjadi? Jiwa kita sakit. Nafsu muthmainnah sakit. Mungkin sekarang ia lumpuh, buta, tuli, dan bisu, atau mungkin mati !

Itulah yang dikatakan Allah :
Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), (QS. 2:18)

maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (QS. 22:46)

Hati adalah tempat dari Nafsu Muthmainnah. Ketika Nafsu Muthmainnah yang dominan terhadap hati, maka hati itu adalah si Nafsu Muthmainnah.

Kita tidak menyadari, bahwa dengan perjalanan hidup kita selama sekian puluh tahun, dengan memberikan konsumsi makanan yang kurang terhadap Jiwa kita dan membiarkan terdominasi oleh Hawa Nafsu dan Syahwat, Jiwa (hati) kita menjadi lumpuh, buta, tuli, bisu, bahkan mungkin mati.

Jiwa (hati) kita menjadi sakit. Sehingga lupa terhadap perjanjian yang pernah diucapkan pada Allah seperti dalam QS 7:172.

------------------------------
JIWA YANG SEHAT
------------------------------
Ada orang-orang yang berhasil dalam pelaksanaan agamanya, menghidupkan dan menyehatkan kembali Jiwa (Nafsul Muthmainnah) nya.

Sehingga hatinya di dominasi oleh Nafsul Muthmainnahnya. Jiwa yang sekarang ini abstrak/ghaib (tidak terindera) oleh kita, apabila telah hidup, telah sehat, maka matanya akan melihat, telinganya akan mendengar, mulutnya dapat berkata-kata.

Jiwa apa bila melihat maka ia akan melihat sesuai dengan dimensi keghaibannya. Inilah yang dalam terminologi tasawuf dikatakan Mukasyafah.

Jadi bukanlah suatu hal yang aneh dikalangan para pejalan tasawuf yang lurus, dapat melihat jin, malaikat, jiwa-jiwa manusia yang telah mati, dan lain sebagainya yang menurut pandangan kita adalah sesuatu yang ghaib.

Karena sesungguhnya bukan mata inderawi (jasad) lah yang melihat tetapi mata si Jiwa yang ada didalam dada.

Dan sehatnya Jiwa Muthmainnah inilah, salah satu paramater seorang telah beriman dengan benar.
Sumber-sumber :
1.  Al Qur'an dan Terjemah
2.  Al Ihya Ulumuddin, Jilid IV : Imam Al Ghazaly, terjemahan : Prof. TK. H. Ismail Yakub SH. MA, CV Faisan, Jakarta, Indonesia
3.  Minhajul Abidin : Imam Al Ghazaly, terjemahan : Meniti Jalan Menuju Surga, M. Adib Bisri, Pustaka Amani, Jakarta, Indonesia
4. Tao Of Islam : Sachiko Murata, Mizan, Bandung, Indonesia
5. Jalan Ruhani : Said Hawwa, Mizan, Bandung, Indonesia
6. Kajian Islam : Zamzam Ahmad Jamaluddin, drs. MSc, Yayasan Islam Paramartha, Bandung, Indonesia



SUMBER
http://www.angelfire.com/il/Nalapralaya/Buku.htm

Minggu, 21 November 2010

BELAJAR TENAGA DALAM

KATA PENGANTAR

Tenaga dalam merupakan energi ekstra sebagai tenaga cadangan yang berasal dari dalam diri seseorang., Tenaga dalam itu sendiri masih tertidur dalam persemayamannya di dalam tubuh kita, pada pusat-pusat tenaga  terlihat menjulur saluran yang seperti batang dari tanaman yang pada bagian-bagian tertentu terdapat titik titik putik seperti bunga teratai, putik seperti bunga teratai inilah sebagai pusat dari tenaga dalam yang belum aktif sehingga belum bisa dipergunakan untuk keperluan.

Pada umumnya setiap manusia memiliki apa yang dinamakan dengan tenaga dalam ini, tetapi mereka tidak mengetahui karena tenaga dalam itu sendiri mengeram dalam diri kita serta belum terbentuk sama sekali, tenaga dalam akan bangkit apabila kita bangkitkan.

Untuk membangkitkan tenaga dalam setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda, salah satu cara yang sering dipergunakan adalah dengan menggunakan pernafasan yang mengarah, dengan pernafasan yang mengarah inilah tenaga dalam seseorang dapat terbentuk sesuai dengan pernafasannya. Bangkitnya tenaga dalam ini akan mengaliri setiap aliran darah  melalui urat-urat kita, aliran tenaga dalam ini berbeda-beda untuk setiap orang ada yang panas, dingin atau setruman sebagai tenaga magnetis yang mampu Melontarkan Ataupun Menyedot Sasaran Yang Akan Mengganggu Sipemilik Tenaga Dalam.

Jadi tenaga dalam merupakan suatu aliran energi ekstra sebagai tenaga cadangan yang mengaliri urat-urat kita, aliran ini berbeda-beda ada yang panas dan dingin yang dibangkitkan salah satunya melalui olah pernafasan yang mengarah

I. BELAJAR TENAGA DALAM
DAN
KUNDALINI (KEKUATAN ULAR)

A.  Melatih dan Membangkitkan Tenaga dalam
Masuklah kesebuah perguruan tenaga dalam, maka akan diperkenalkan latihan dasar Tenaga dalam al:
1. Latihan dasar / Jurus / Gerak
2. Pernafasan
3. Pembangkitan tenaga dalam / Pembukaan cakra
Ketiga latihan diatas dilakukan dengan berbagai tingkatan dan diulang terus menerus.
Namun latihan diatas adalah abstrak / samar-samar, hal itu didasarkan atas adaanya beberapa anggota yang tidak mengerti / tidak merasakan adanya tenaga dalam mereka, walaupun tenaga dalam mereka telah bangkit, hal ini dikarenakan beberpa faktor al: 
a. Faktor kepekaan (mereka kurang peka)
b. Kurang optimalnya tenaga dalam mereka
c. Kurang nya latihan rutin
d. Bakat (mereka tidak berbakat)

terkecuali dari hal diatas bagi / mereka yang telah berhasil menghimpun tenaga dalam dan merasakan berdasarkan kepekaan, maka dapat diteruskan dengan suatu latihan khusus, dimana latihan khusus ini tidak begitu diterapkan pada setiap perguruan,atau sedikit sekali. Latihan ini merupakan pengembangan dari latihan diatas dan mempunyai beberapa manfaat al:
1. Meningkatkan rasa kepekaan tenaga dalam
2. Mengenal seperti apa tenaga dalam itu dengan melalui konsentrasi
3. Mengenal dari mana sumber / pusat tenaga dalam itu berasal dan
4. dapat membangkitkan tenaga Ular (Kundalini)
B. Latihan khusus untuk memperkuat dan mengenal seperti apa tenaga dalam itu.
1. Duduk bersila badan tegak lurus, tangan diatas lutut terbuka dengan telapak tangan menghadap keatas
2. Tarik nafas panjang melalui hidung, dan simpan diperut tahan sekuat mungkin Lepaskan perlahan melalui hidung dengan konsentrasi mengalirkan tenaga dalam dari pusar kedada dan telapak tangan, rasa yang ditimbulkan berbeda-beda ada yang panas, dingin, berupa getaran, kesetrum, kesemutan, seperti ditusuk-tusuk dll yang tiap orang akan merasakan hal yang berbeda-beda latihan ini dilakukan dengan rutin dan serius.ulangi terus menerus dengan konsentrasi merasakn aliran tenga pada telapak tangan
3. Setelah bisa merasakan tenaga, maka latihan dapat dilanjutkan dengan duduk bersila dengan badan tegak lurus, tangan lurus kedepan dan telapak tangan menghadap keatas, kemudian tarik nafas panjang dan rasakan penyerapan hawa murni melalui telapak tangan, tekan tahan nafas diperut semampunya.
4. Setelah itu lepaskan perlahan, sambil konsentrasi menyalurkan tenaga ketelapak tangan, lakukan dengan rutin dan berurutan maka kekuatanya akan meningkat
5. Selanjutnya adalah memperkuat tenaga yang telah kita bangkitkan, yaitu dengan cara bisa meminta bantuan pelatih atau teman sesama latihan untuk menyalurkan tenaganya ketubuh kita yang dinamakan sinkronisasi / penyelarasan / shaktipat / attunement. Yang bertujuan agar semakin aktif cakra-cakra / pusat tenaga pada tubuh kita.
6. Latihan ini adalah pengenalan tenaga dalam melalui konsentrasi  (tanpa nafas khusus), dimana tenaga dalam yang telah teraktifkan akan memancar terus menerus pada tubuh kita baik kita sadari maupun tanpa kita sadari dan akan peka terhadap energi negativ yang datang, latihannya yaitu:
duduk bersila dengan tubuh lurus dan rileksasi penuh, aturlah nafas sehalus mungkin tanpa paksaan dan rasakan denyut jantung, dalam keadaan khusus kita akan merasakan aliran / getaran-getaran gaib kita mengalir dan menyebar keseluruh tubuh, nikmati terus aliran tersebut.
7. Dengan latihan ini akan mengetahui dari mana sumber / pusat tenaga itu berasal
Caranya:
Lakukan latihan seperti latihan no 6, dengan pernafasan rileks,setelah terasa aliran tenaga yang memancar dari tubuh hingga ketelapak tangan maka letakanlah telapak tangan kiri 10 cm didepan pusar dan telapak tangan kanan10 cm didepan dada lakukan ± 1 jam setiap hari, selanjutnya letakan tangan kiri 10 cm didepan antara dua alis dan tangan kanan 10 cm diatas ubun-ubun lakukan ± 1 jam setiap hari.
8. Latihan ini bertujuan mengaktifkan cakra-cakra pada tubuh termasuk mengaktifkan kekuatan ular (kundalini) yang terletak pada tulang ekor paling bawah
Latihan  ini merupakan lanjutan dari latihan sebelumnya
caranya:
duduk bersila dengan santai dengan telapak tangan terbuka menghadap keatas lutut,lakukan 5 kali prnfasan tenga dalam. Setelah itu rilekskn tubuh dan rasakan energi alam smesta disekeliling kita dan niatkn energi alam smesta terserap secara otomatis oleh tubuh ita, lalu rasakn aliran energi yg diserap didalam tubuh menyebar lembut menjadi getaran2 halus yang memancar kembali keseluruh tubuh terus menerus.disaat demikian akan terasa aliran tenaga pada tulang ekor dan menembus ubun-ubun sehingga terasa sprti ada tekanan pada ubun-ubun. walaupun sedikit sekali,, terkadang dirasakan seperti ganjalan pada ubun-ubun itu merupakan sebuah tenaga dan ikuti saja, sementara aliran tenaga pada telapak tangan terasa kuat

II. KUNDALINI
URAIAN MENGENAI TENAGA KUNDALINI.


Kundalini Merupakan suatu kekuatan yang luar biasa yang tersimpan dan berasal dari dalam tubuh setiap manusia yang terletak dekart tulang ekor lebih kedalam, berbeda dengan tenaga dalam biasa yang dibangkitkan melalui olah nafas, kundalini yang bersemayam dekat tulang ekor apabila telah terbangkitkan maka energinya akan terus menerus memancar naik keubun-ubun melalui tulang belakang secara otomatis 24 jam non stop.

Untuk membangkitkannya dengan menggunakan energi pula, baik itu energi tenaga dalam maupun energi prana, maka untuk dapat membangkitkannya perlu meminta bantuan orang yang mempunyai kekuatan tenaga dalam atau energi dengan metode lain.

Maka alangkah baiknya seseorang yang ingin mempelajari kundalini dasarnya telah menguasai tenaga dalam pula, kenapa demikian???
Karena mempelajari kundalini ini lebih sulit dari mempelajari tenaga dalam, dimana dalam mempelajari tenaga dalam maka akan dapat dirasakan aliran tenaga pada telapak tangan bagi orang-orang yang peka dan diperlukan waktu yang singkat untuk merasakan dengan lebih mudah, nah untuk mempelajari kundalini ini diperlukan kepekaan yang sangat peka untuk dapat merasaknnya dan diperlukan waktu yang cukup lama. maka dari itu orang yang peka tenaga dalam belum tentu peka akan energi kundalini tanpa latihan yang cukup lama kecuali orang-orang itu benar-benar peka,

Nah dari hal diatas dapat disimpulkan jika dalam hal tenaga dalam saja ia tidak dapat merasakan bagaimana mungkin energi kundalini dapat dirasaknnya, itulah alasan kenapa sebelum ia mempelajai kundalini alangkah baiknya ia mempelajari tenaga dalam terlebih dahulu, walaupun sebenarnya kundalininya telah bangkit dan memancar terus menerus teapi ia tidak dapat merasakannya karena tidak peka

CARA LATIHAN KUNDALINI
Yaitu :
Dengan membangun kesadaran dan memberi kesadaran dalam diri (bukan konsentrasi) bahwa kundalini yang telah diaktifkan akan membuka dari gulungannya memancar dan mengalir terus menerus secara otomatis dari tulang ekor menaiki tulang punggung hingga ke ubun-ubun ku..!!Aku hanya memberikan jalan kepadanya dengan caranya meluruskan tulang punggungku agar mengalir lebih lancar ke ubun-ubun, dan aku memberikan kesadaran yang lebih tinggi dengan cara bernafas rileks supaya memasuki keadaan lebih santai tanpa memikirkan apapun


Catatan:
Untuk latihan pengembangan ini sebelumnya harus dilakukan pembangkitan tenaga dalam oleh Guru masing-masing., tanpa dilakukan pembangkitan tenaga dalam maka latihan ini tidak ada artinya



Wassalam
Oleh
CITRA HARMAN